🤿 Siapa Saja Tokoh Dalam Legenda Rawa Pening
Adasebuah legenda turun temurun yang mengisahkan awal mula terbentuknya danau tersebut, yakni Legenda Rawa Pening. Kisahnya dahulu kala terdapat sebuah desa bernama Ngasem yang terletak di lembah antara Gunung Merbabu dan Telomoyo. Di desa tersebut bermukin sepasang suami-istri bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta.
Tapisiapa sangka, selepas tercabutnya lidi dari tanah, tiba-tiba saja dari dalam tanah bermuncratan air dalam jumlah banyak hingga menenggelamkan desa Malwapati yang sekarang menjadi area danau Rawa Pening. Meski hanya sebuah cerita masa lalu yang belum pasti kebenarannya, namun legenda di atas sampai saat ini masih dipercaya sebagian masyarakat.
Jawabanterverifikasi ahli. dannyrizkypp5cqqg. Tokoh dan watak yang berada pada legenda rawa pening adalah: Ki Hajar: Orang yang sabar, teliti, disiplin dan juga senang menolong. Ni Endhang Ariwulan: Tidak hati-hati, susah dikasih tau. Baru Klinting: Suka berysukur, memegang amanah, tidak gampang menyerah.
LegendaAsal-usul Rawa Pening. Kisah legenda asal-usul Rawa Pening juga tersedia di destinasi wisata Bukit Cinta. Salah satunya dilambangkan dengan ornamen ular naga, gunungan wayang, dan seorang anak yang mencabut sebatang lidi. Baca juga: Air Mancur Menari dan Atraksi Laser yang Memukau di Semarang. Selain itu, ada pula tulisan mengenai legenda asal-usul Rawa Pening.
LegendaRawa Pening adalah cerita rakyat Jawa Tengah yang menceritakan tentang terjadinya Danau Rawa Pening yang terdapat di Kabupaten Semarang, dan diapit oleh tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Banyubiru, dan Kecamatan Tuntang. Berikut ini adalah Cerita Legenda Rawa Pening secara ringkas, dalam sebuah versi anak-anak.
Memilikiluas sekitar 2.670 hektar, Danau Rawa Pening berada di empat kecamatan Kabupaten Semarang, yakni Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Rawa Pening biasanya dijumpai oleh mereka yang mengadakan perjalanan Solo-Semarang atau sebaliknya melalui jalan utama non-tol ketika sampai Kecamatan Tuntang.
CeritaLegenda Rawa Pening Dahulu kala, Tersebutlah sebuah desa bernama Ngasem yang berada di lembah antara Gunung Merbabu dan Telomoyo. Di desa itu tinggal sepasang suami-istri yang bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta yang dikenal pemurah dan suka menolong sehingga sangat dihormati oleh masyarakat.
Baruklinting adalah seekor naga anak dari Endang sawitri adan seorang kepala desa di ngasem di bawah kaki buit Telomoyo, untuk berubah maka Baru klinting harus bertapa dan melilitkan tubuhnya di Gunung Telomoyo, pada waktu besemadi inilah beberapa penduduk desa tidak mengetahui bahwa apa yang mereka temukan adalah ekor dari baru klinting dan mereka memotong dan memakannya bersama-sama daging tersebut.
. Secara geografis, Rawa Pening merupakan sebuah danau yang berada di cekungan terendah diapit oleh tiga gunung yaitu Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan juga Gunung Ungaran. Lantas, seperti apa kisah yang dipercaya secara turun temurun di masyarakat berkaitan dengan Legenda Rawa Pening ini? Bagi Anda yang ingin tahu kisah dibalik Legenda Rawa Pening asal Semarang, simak kisah selengkapnya berikut ini! Legenda Rawa Pening bermula dari kisah seorang manusia naga yang bernama Baru Klinting. Baru Klinting ini merupakan putera dari Nyai Selakanta. Nyai Selakanta merupakan putri kepala desa Ngasem yang kemudian menikah dengan seorang petapa sakti mandraguna bernama KI Hajar. Baik Nyai Selakanta dan Ki Hajar merupakan orang yang ramah karena itu mereka disukai tetangganya. Hidup mereka juga cukup makmur. Hanya saja ada sesuatu yang kurang dari kehidupan Nyai Selakanta dan Ki Hajar yaitu mereka masih belum dikaruniai anak. Karena itu, untuk mewujudkan keinginan sang istri agar segera mendapat momongan, Ki Hajar bertapa. Ia bertapa di Gunung Telemoyo. Selama Ki Hajar bertapa, Nyai Selakanta menunggu kabar dari sang suami dengan sabar. Hanya saja beberapa bulan sudah berlalu namun sang suami tak kunjung pulang. Hingga suatu hari, Nyai Selakanta merasa mual dan muntah. Ia pun berpikir bahwa dirinya hamil dan ternyata benar. Nyai Selakanta memang hamil. Semakin hari, perutnya pun semakin membesar dan hingga suatu hari Nyai Selakanta pun melahirkan. Hanya saja, bayi yang dilahirkan bukan bayi sebagaimana mestinya karena Nyai Selakanta melahirkan seekor naga. Lama kelamaan, Baru Klinting yang semakin besar selalu mempertanyakan siapa ayahnya. Hingga kemudian Nyai Selakanta pun mengutus Baru Klinting menjemput ayahnya yang bertapa di Gunung Telemoyo. Ia pun memberikan pedang sakti milik ayahnya. “Anakku, mungkin ayahmu tidak mengenali siapa kamu. Jika kamu bertemu dengannya, berikan pedang ini kepadanya karena ini adalah pedang miliknya dan katakana bahwa aku mengutusmu menghadapnya”. Dengan bekal pedang tersebut, Baru Klinting pun berangkat ke Gunung Telemoyo menjemput sang ayah. Di sana ia bertemu ayahnya dan menjelaskan pesan yang disampaikan Nyai Selakanta, ibunya. Baru Klinting juga mengatakan maksud dan tujuannya menemui sang ayah. Ia ingin berubah menjadi manusia. Ki Hajar pun meminta Baru Klinting untuk bertapa di Bukit Tugur. Namun untuk pergi ke Bukit Tugur, Baru Klinting harus melewati sebuah desa yang bernama desa Pathok. Desa Pathok terkenal sebagai desa yang makmur, hanya saja penduduk desanya sangat egois dan angkuh. Suatu hari, penduduk desa Pathok berniat mengadakan pesat sedekah bumi. Pesta tersebut sangat ramai dan menampilkan berbagai pertunjukan seni serta tari. Aneka ragam jamuan lezat juga akan dihidangkan. Salah satu menu yang akan dihidangkan juga berkaitan dengan masakan dari hewan. Karena itu penduduk desa mulai berburu. Mereka pergi ke Bukit Tugur, tempat dimana Baru Klinting melakukan semedi. Hanya saja, di sana mereka tak kunjung menemukan binatang yang bisa diburu. Namun mereka melihat naga yang melilit – lilit di pohon Bukit Tugur. Warga pun memotongnya untuk dijadikan santapan. Ketika hari pesta tiba, ada seorang anak laki – laki penuh darah yang meminta bagian makanan ke warga namun diusir begitu saja. Ia pun meninggalkan desa. Anak laki – laki yang berdarah tersebut ternyata adalah jelmaan naga Baru Klinting yang telah berubah menjadi manusia. Di perjalanan, Baru Klinting yang sudah berubah menjadi manusia bertemu janda tua bernama Nyi Latung. Ia pun meminta tolong kepada Nyi Latung untuk memberi warga pelajaran. Nyi Latung setuju untuk membantu. Nyi Latung membekali Baru Klinting dengan sebatang lidi. Baru Klinting kembali ke pesta membawa sebatang lidi tersebut. Ia menancapkan lidi tersebut ke tanah dan membuat sayembara. Warga pun beramai – ramai mencabut lidi namun satu pun tak ada yang berhasil. Sementara Baru Klinting dengan kesaktiannya, bisa mencabut lidi yang ditancapkan tersebut dengan mudah. Begitu lidi berhasil dicabut, suara gemuruh pun terdengar. Dari bekas tercabutnya lidi, air keluar menjadi semakin besar, memporak porandakan desa dan menjadi sebuah rawa. Rawa itulah yang dikenal sebagai Rawa Pening. Rawa Pening Secara Geografis Secara ilmiah, Rawa Pening berasal dari peristiwa pergeseran lempeng bumi di era Pletosen. Jadi sebenarnya, cerita rakyat tersebut adalah sebuah legenda bukan awal mula munculnya sebuah rawa yang bernama Rawa Pening. Sementara air yang mendiami Rawa Pening merupakan aliran air yang berasal dari tiga gunung yang mengelilingi rawa yaitu Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo dan juga Gunung Ungaran. Selain terkenal dengan legenda Rawa Pening, Jawa Tengah juga memiliki cukup banyak cerita rakyat lain yang terkenal secara turun temurun. Baca Legenda dari Jawa Tengah Terkenal dengan Pesan Moral Bagus Baca juga Daftar Cerita Rakyat dari Jawa Tengah Demikian sedikit informasi yang kami dapat bagikan untuk Anda terkait Legenda Rawa Pening asal Semarang. Semoga menjadi informasi yang menambah pengetahuan Anda.
siapa saja tokoh dalam legenda rawa pening 1. siapa saja tokoh dalam legenda rawa pening 2. Siapa saja tokoh dalam legenda rawa pening 3. Siapa saja tokoh dalam legenda Rawa Pening? 4. Tokoh antagonis dalam legenda rawa pening 5. sebutkan tokohsetting,watak dan amanat dalam cerita legenda rawa pening 6. tokoh jahat Ning legenda Dumadine rawa pening 7. tokoh antagonis dalam legenda Rawa Pening adalah 8. Karakter dalam legenda rawa pening adalah 9. sinopsis legenda rawa pening 10. legenda rawa pening 11. tokoh serta watak dalam cerita legenda rawa pening 12. Karakter dalam legenda rawa pening adalah 13. tokoh dalam cerita legenda rawa pening 14. tema legenda rawa pening 15. siapa pengarang legenda rawa pening 16. apa unsur intrinsik legenda rawa pening 17. Siapaka tokoh protagonis yg ada dalam cerita Legenda rawa pening 18. Apa tema dari legenda Rawa Pening 19. tokoh antagonis, protagonis, tritagonis dalam legenda rawa pening 20. tokoh dan karakteristik dari cerita legenda rawa pening 21. Tokoh antagonis di legenda rawa pening 22. tema dari legenda rawa pening 23. siapa pengarang legenda rawa pening 24. Sebutkan tokoh legenda rawa pening 25. TOKOH YANG ADA DI DALAM CERITA FIKSI LEGENDA RAWA PENING 26. Bagaimana watak dari tokoh dalam cerita legenda Rawa Pening jelaskanTOLONG DI JAWAB PLISS 27. kesimpulan legenda rawa pening 28. Translate legenda Rawa Pening 29. Tokoh antagonis dalam cerita legenda rawa pening 30. Siapakah yang menjadi tokoh pembantu atau tokoh tambahan dalam cerita legenda rawa pening Jawaban- Ki Hajar- Ni Endang Ariwulan- Baru Klinting 2. Siapa saja tokoh dalam legenda rawa pening endang sawitri=penyayangbaru klinting=penuh rasa ingin tahu,berbaktiki hajar salokantara=tidak bertanggung jawab 3. Siapa saja tokoh dalam legenda Rawa Pening? Jawabanendang sawitribaru klintingki hajar salokantaraJawabanbaru klinting endang sawitrihajar solokantara 4. Tokoh antagonis dalam legenda rawa pening Tokoh Antagonisnya yaitu warga desa ki hajar sarwokartolo,penyihir 5. sebutkan tokohsetting,watak dan amanat dalam cerita legenda rawa pening Legenda Rawa PeningSetting Desa NgasemWatak Ki Hajar → Mengasihi istrinyaNyai Selakanta → Suka mengeluh, menyayangi istrinya, dan bijakBaru Klinting → Hormat pada ortuPenduduk Desa Pathok → SombongNyi Latung → Baik hatiAmanatKita harus saling membantu sebagai sesama manusia tanpa memperhatikan latar belakang dan perbedaan 6. tokoh jahat Ning legenda Dumadine rawa pening Jawabantokoh antagonis nya adalah penduduk desa Pathok 7. tokoh antagonis dalam legenda Rawa Pening adalah Jawabanpenduduk desa patoksemoga membantujangan lupa follow meJawabanpenduduk desa pathokterimakasi semoga membantu 8. Karakter dalam legenda rawa pening adalah Baru klinting mempunyai sifat berbakti,rasa ingin tahu yang Hajar Salokantara mempunyai sifat tidak bertanggung jawabEndang Sawitri mempunyai sifat penyayang,dan baikkalau salah di maklumin ya... 9. sinopsis legenda rawa pening JawabanRawa Pening kini telah menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup terkenal di Semarang. Luasnya mencapai hektar yang mencakup empat wilayah kecamatan, yaitu Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata, Rawa Pening juga mengandung cerita legenda yang juga familiar di tengah-tengah masyarakat Jawa legenda Rawa Pening bercerita tentang seorang pemuda berwujud naga bernama Baru Klinting. Ibunya bernama Endang Sawitri, dan ayahnya seorang pertapa di lereng Gunung Telomoyo bernama Ki Hajar Klinting yang berwujud naga diperintah oleh ayahnya untuk bertapa ke Bukit Tugur. Kata ayahnya, suatu saat kelak, tubuhnya akan berubah menjadi perjalanan masa pertapaan Baru Klinting, dikisahkan terdapat sebuah desa yang begitu makmur namun penduduknya sangat angkuh dan membenci orang miskin. Desa tersebut bernama Desa asal-usul terbentuknya Rawa Pening bermula dari keangkuhan penduduk desa ketika, Baru Klinting yang telah berwujud manusia datang untuk memberikan pelajaran kepada penduduk desa dengan menantang mereka mencabut lidi yang ia tancapkan ke anak-anak, kaum wanita, hingga para laki-laki perkasa, tidak ada satu pun yang berhasil mencabut lidi tersebut. Mereka pun menantang balik Baru Klinting untuk kesaktiannya, Baru Klinting lantas mencabut lidi tersebut dari ajaib, air memancar sangat deras dari dalam tanah di mana lidi tersebut baru saja dicabut. Dalam waktu singkat, desa tersebut tenggelam dan tidak ada satu pun warga yang sempat menyelamatkan Pathok pun berubah menjadi hamparan telaga luas yang kemudian dikenal dengan Rawa Kalau Salah Kakak 10. legenda rawa pening JawabanRawa Pening adalah sebuah danau yang merupakan salah satu obyek wisata air di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Danau ini tepatnya berada di cekungan terendah antara Gunung Merbabu, Telomoyo, dan Ungaran. Rawa Pening memiliki ukuran sekitar hektar yang menempati empat wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang, dan Banyubiru. Menurut cerita, danau ini terbentuk akibat suatu peristiwa yang pernah terjadi di daerah tersebut. itukan? 11. tokoh serta watak dalam cerita legenda rawa pening Tokoh dan watak yang berada pada legenda rawa pening adalahKi Hajar Orang yang sabar, teliti, disiplin dan juga senang Endhang Ariwulan Tidak hati-hati, susah dikasih Klinting Suka berysukur, memegang amanah, tidak gampang Sejatinya legenda rawa pening akan berada pada sebuah wilayah yang dimana adalah kecamatan ambarawa, bawen, tuntan,g hingga banyu biru yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Kemudian rawa yang dimana sangatlah indah itu sendiri akan berada terletak diantara gunung merbabu, gunung ungaran, dan juga gunung telomoyo. Dari sebuah rawa yang dimana indah itu sendiri kemudian terdapat sebuah legenda yang dimana melatar belakangi untuk terjadinya rawa itu sendiri. Pelajari lebih lanjut 1. Materi tentang Tema cerita rawa pening Materi tentang Hikmah cerita legenda rawa pening Materi tentang termasuk jenis cerita apakah''Rawa Pening'? Detil jawaban Kelas 8Mapel B. IndonesiaBab Bab 3 - MendongengKode 12. Karakter dalam legenda rawa pening adalah Endang Sawitri memiliki karakter penyayangbaru klinting memiliki karakter ingin tahu dan berbaktiki hahar kalontara memiliki karakter tidak bertanggung jawab 13. tokoh dalam cerita legenda rawa pening JawabanKi Hajar , ni endhang ariwulan ,baru ini bermanfaat , maaf KL salah 14. tema legenda rawa pening Jawabankebaikan seorang jandaPenjelasansemoga membantu ,jadikan yg terbaik ya 15. siapa pengarang legenda rawa pening JawabanPengarang Tri WahyuniPenerbit Badan Pengembangan dan Pembinaan BahasaTahun Terbit 2016 16. apa unsur intrinsik legenda rawa pening LATAR SUASANAWATAK TOKOH 17. Siapaka tokoh protagonis yg ada dalam cerita Legenda rawa pening jawabannini nini tuwa 18. Apa tema dari legenda Rawa Pening Tema kebaikan berbalas kebaikan, begitu juga sebaliknyasemoga membantu 19. tokoh antagonis, protagonis, tritagonis dalam legenda rawa pening Tokoh Protagonis Kakek pencari kayu,Baru Klinting,Dewi Ariwulan,Kakek Ismoyo,Mbok Randa,Nyi Latung Janda Tua,Endang Sawitri,Anak SaktiTokoh Antagonis Ki Hajar Sarwokartolo,Penyihir, Penduduk desa PathokTokoh Tritagonis Ibunda Baru Klinting,Ayahanda Baru Klinting, Masyarakat desaMaaf kalo salah 20. tokoh dan karakteristik dari cerita legenda rawa pening endang sawitri=penyayangbaru klinting=penuh rasa ingin tahu,berbaktiki hajar salokantara=tidak bertanggung jawab 21. Tokoh antagonis di legenda rawa pening Tokoh antagonis adalah tokoh dalam sebuah karya sastra yang memiliki karakter atau sifat yang berlawanan dengan tokoh protagonis, yaitu sifat yang cenderung buruk dan tidak patut untuk diteladani. Baik tokoh antagonis, protagonis, tritagonis, serta tokoh-tokoh lain merupakan penggolongan tokoh dalam karya sastra yang dilakukan berdasarkan karakter atau sifat yang disematkan kepada mereka. PembahasanPada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyajikan tokoh antagonis dalam cerita "Legenda Rawa Pening". Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut. TOKOH ANTAGONIS DALAM "LEGENDA RAWA PENING" ADALAH PENDUDUK DESA PATHOK. HAL INI KARENA MEREKA TIDAK MAU MENYAMBUT TAMU DENGAN BAIK SERTA CENDERUNG MEMBERIKAN PERLAKUAN YANG TIDAK SOPAN KEPADA SESAMA YANG MENDERITA. Sebagai rujukan, berikut kakak sajikan cerita Legenda Rawa di lembah antara Gunung Merbabu dan Telomoyo terdapat sebuah desa bernama Ngasem. Di desa itu tinggal sepasang suami-istri yang bernama Ki Hajar dan Nyai Selakanta yang dikenal pemurah dan suka menolong sehingga sangat dihormati oleh masyarakat. Sayangnya, mereka belum mempunyai anak. Meskipun demikian, Ki Hajar dan istrinya selalu hidup rukun. Setiap menghadapi permasalahan, mereka selalu menyelesaikannya melalui musyawarah. Suatu hari, Nyai Selakanta duduk termenung seorang diri di depan rumahnya. Tak lama kemudian, Ki Hajar datang menghampiri dan duduk di sampingnya. “Istriku, kenapa kamu terlihat sedih begitu?” tanya Ki Hajar. Nyai Selakanta masih saja terdiam. Ia rupanya masih tenggelam dalam lamunannya sehingga tidak menyadari keberadaan sang suami di sampingnya. Ia baru tersadar setelah Ki Hajar memegang pundaknya. “Eh, Kanda,” ucapnya dengan terkejut. “Istriku, apa yang sedang kamu pikirkan?” Ki Hajar kembali bertanya. “Tidak memikirkan apa-apa, Kanda. Dinda hanya merasa kesepian, apalagi jika Kanda sedang pergi. Sekiranya di rumah ini selalu terdengar suara tangis dan rengekan seorang bayi, tentu hidup ini tidak sesepi ini,” ungkap Nyai Selakanta, “Sejujurnya Kanda, Dinda ingin sekali mempunyai anak. Dinda ingin merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang.” Mendengar ungkapan isi hati istrinya, Ki Hajar menghela nafas panjang. “Sudahlah, Dinda. Barangkali belum waktunya Tuhan memberi kita anak. Yang penting kita harus berusaha dan terus berdoa kepada-Nya,” ujar Ki Hajar. “Iya, Kanda,” jawab Nyai Selakanta sambil meneteskan air mata. Ki Hajar pun tak kuasa menahan air matanya melihat kesedihan istri yang amat dicintainya itu. “Baiklah, Dinda. Jika memang Dinda sangat menginginkan anak, izinkanlah Kanda pergi bertapa untuk memohon kepada Yang Mahakuasa,” kata Ki Hajar. Nyai Selakanta pun memenuhi keinginan suaminya, meskipun berat untuk berpisah. Keesokan harinya, berangkatlah Ki Hajar ke lereng Gunung Telomoyo. Tinggallah kini Nyai Selakanta seorang diri dengan hati semakin sepi. Berminggu-minggu, bahkan sudah berbulan-bulan Nyai Selakanta menunggu, namun sang suami belum juga kembali dari pertapaannya. Hati wanita itu pun mulai diselimuti perasaan cemas kalau-kalau terjadi sesuatu pada suaminya. Suatu hari, Nyai Selakanta merasa mual dan kemudian muntah-muntah. Ia pun berpikir bahwa dirinya sedang hamil. Ternyata dugaannya benar. Semakin hari perutnya semakin membesar. Setelah tiba saatnya, ia pun melahirkan. Namun, alangkah terkejutnya ia karena anak yang dilahirkan bukanlah seorang manusia, melainkan seekor naga. Ia menamai anak itu Baru Klinthing. Nama ini diambil dari nama tombak milik suaminya yang bernama Baru Klinthing. Kata “baru” berasal dari kata bra yang artinya keturunan Brahmana, yaitu seorang resi yang kedudukannya lebih tinggi dari pendeta. Sementara kata “Klinthing” berarti lonceng. Ajaibnya, meskipun berwujud naga, Baru Klinthing dapat berbicara seperti manusia. Nyai Selakanta pun terheran-heran bercampur haru melihat keajaiban itu. Namun di sisi lain, ia juga sedikit merasa kecewa. Sebab, betapa malunya ia jika warga mengetahui bahwa dirinya melahirkan seekor naga. Untuk menutupi hal tersebut, ia pun berniat untuk mengasingkan Baru Klinthing ke Bukit Tugur. Tapi sebelum itu, ia harus merawatnya terlebih dahulu hingga besar agar dapat menempuh perjalanan menuju ke lereng Gunung Telomoyo yang jaraknya cukup jauh. Tentu saja, Nyai Selakanta merawat Baru Klinthing dengan sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan warga. ...Pelajari lebih lanjutPada materi ini, kamu dapat belajar tentang tokoh antagonis jawabanKelas IXMata pelajaran Bahasa IndonesiaBab Bab 15 - Unsur intrinsik dan ekstrinsikKode kategori kunci tokoh, attagonis, protagonis, sifat, karakter, unsur intrinsik 22. tema dari legenda rawa pening JawabanTema kebaikan berbalan kebaikan, begitu juga sebaliknyamaaf klo salah 23. siapa pengarang legenda rawa pening legenda rawa pening berada di cekungan terendah dan rawa pening merupakan obyek wisata di daerah Jawa tengah 24. Sebutkan tokoh legenda rawa pening -Baruklinthing-Mbok Randha 25. TOKOH YANG ADA DI DALAM CERITA FIKSI LEGENDA RAWA PENING Jawaban-ki Hajar -Ni Endhang Ariwulan-Baru Klinting-Mbok RandhaPenjelasanRawa Pening adalah cerita fiksi yang berasal dari Pathok Jawa TengahJawabanKI HAJAR , NYAI LATUNG , NYAI SELAKANTA , PENDUDUK DESA PATHOK , BARU KLINTHINGPenjelasan 26. Bagaimana watak dari tokoh dalam cerita legenda Rawa Pening jelaskanTOLONG DI JAWAB PLISS JawabanTokoh dan watak yang berada padalegenda rawa pening adalah Ki Hajar Orang yang sabar, teliti, disiplin dan juga senang menolong. Ni Endhang Ariwulan Tidak hati-hati, susah dikasih tau. Baru Klinting Suka berysukur, memegang amanah, tidak gampang TERCERDAS YAALIKE SEMOGA MEMBANTUUJawabanTokoh dan watak yang berada pada legenda rawa pening adalah Ki Hajar Orang yang sabar, teliti, disiplin dan juga senang menolong. Ni Endhang Ariwulan Tidak hati-hati, susah dikasih tau. Baru Klinting Suka berysukur, memegang amanah, tidak gampang menyerah. Pembahasan Sejatinya legenda rawa pening akan berada pada sebuah wilayah yang dimana adalah kecamatan ambarawa, bawen, tuntan,g hingga banyu biru yang berada di wilayah Kabupaten Semarang. Kemudian rawa yang dimana sangatlah indah itu sendiri akan berada terletak diantara gunung merbabu, gunung ungaran, dan juga gunung telomoyo. Dari sebuah rawa yang dimana indah itu sendiri kemudian terdapat sebuah legenda yang dimana melatar belakangi untuk terjadinya rawa itu sendiri. Pelajari lebih lanjut 1. Materi tentang Tema cerita rawa pening 2. Materi tentang Hikmah cerita legenda rawa pening 3. Materi tentang termasuk jenis cerita apakah''Rawa Pening'? - Detil jawaban Kelas 8 Mapel B. Indonesia Bab Bab 3 - Mendongeng Kode JadiRankingSatu 27. kesimpulan legenda rawa pening Istrinya hamil, Terus suaminya bunuh ular akhirnya anak nya bau spti ular ayah nya pun pgi menningalkan byk utang lalu ia mau nikah lg. lalu anaknya ketemy sm bapanya. lalu bapanya mw nikah lg trus ada kakek nancep tongkat klo anak itu bisa berarti dia yg bener klo bpnya yg bisa bpnya yg bnr. ternyatan anakny bs tp bpnya msh g mw ngakuakirnya tongkat nya jadi tsunami. lalu bpnya mati 28. Translate legenda Rawa Pening The Legend Of Rawa PeningJawabanINGGRIS the legend of the reel swampJEPANG リールマーシュの伝説KOREA 릴 늪의 전설BELANDAde legende van het haspelmoerasPenjelasanMAAF KALO SALAH 29. Tokoh antagonis dalam cerita legenda rawa pening para penduduk desa pathok 30. Siapakah yang menjadi tokoh pembantu atau tokoh tambahan dalam cerita legenda rawa pening JawabanNI ENDHANG ARIWULAN MAAF KALO SALAHJawaban tokoh pembantu/tambahan dalam cerita rawa pening yaitu, Ki Hajar Salokantara dan Endang SawitriPenjelasan Cerita rawa pening adalah cerita yang ditulis Tri Wahyuni berasal dari Jawa Tengah. Cerita mengisahkan tentang Baro Klinting, seekor naga, anak dari Endang Sawitri, putri Kepala Desa Ngasem. Karena sebuah kutukan, Endang Sawitri harus mengandung dan melahirkan seorang anak berwujud naga seorang membantu
- Legenda Rawa Pening merupakan legenda yang berasal dari Provinsi Jawa Tengah. Rawa Pening merupakan danau alami yang memiliki luas ini berada di empat wilayah kecamatan di Kabupaten Semarang, yaitu Kecamatan Bawen, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Tuntang, dan Kecamatan Banyubiru. Danau terletak di cekungan antara Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, dan Gunung Ungaran. Danau menjadi obyek wisata dan tempat memancing ikan menggunakan jala. Cerita Legenda Rawa Pening Legenda Rawa Pening berawal dari sebuah desa yang bernama Desa Ngasem, terletak di kaki Gunung Telomoyo. Baca juga Rute ke Gunung Gajah Telomoyo, Salah Satu Spot Melihat Rawa Pening Desa tersebut dipimpin oleh kepala desa yang arif dan bijaksana yang bernama Ki Sela Gondang. Ia memiliki seorang putri berparas cantik yang bernama Endang Sawitri. Pada suatu hari, desa membutuhkan tolak bala berupa pusaka sakti sebagai syarat agar penyelenggaraan acara merti desa dapat berjalan lancar. Lalu, Endang Sawitri diutus untuk meminjam pusaka sakti milik Ki Hajar Salokantara, sahabat Ki Sela Gondang. Ki Hajar Salokantara memberikan pesan kepada Endang Sawitri supaya ia tidak meletakkan pusaka di atas pangkuannya. Namun di tengah perjalanan, Endang Sawitri melanggar pesan sahabat ayahnya itu. Akibatnya, Endang Sawitri hamil. Ki Sela Gondang memohon supaya Ki Hajar Salokantara mau menikahi putrinya untuk menutup aib keluarga. Dengan berat hati, Ki Hajar Salokantara menerima Endang Sawitri sebagai istrinya. Saat melahirkan, ternyata anak yang dilahirkan berupa naga yang diberi nama Baro Klinting. Untuk melepas kutukan pusaka, Baro harus menemui Ki Hajar Salokantara yang sedang bertapa di Gunung Telomoyo. Baro Klinting Bertapa Di Gunung Telomoyo, Baro Klinting harus bertapa melilitkan tubuhnya sampai ke puncak Gunung juga Wisata ke Rawa Pening, Bersih dari Encek Gondok dan Ada Pentas Tari Malangnya, ada sekumpulan warga Desa Pathok yang tengah berburu tidak melihat wujud keseluruhan Baro Klinting. Mereka melihat ekor Baro Klinting dan memotong-motong daging ekornya. Setelah selesai bertapa, Baro mendatangi warga Pathok untuk meminta makanan dan minuman. Namun, keadaan tubuhnya lusuh penuh luka, sehingga ia ditolak warga. Hanya, seorang janda tua bernama Nyai Latung yang memberinya makanan dan minuman. Setelah itu, Baro Klinting menancapkan lidi. Ia mengadakan sayembara, siapa yang berhasil mencabut lidi maka ia adalah orang hebat. Tidak ada satu pun penduduk desa yang sanggup mencabut lidi. Hanya, Baro Klinting yang berhasil mencabut. Saat lidi dicabut, air menyembur sangat deras seperi air bah, penduduk memukul kentongan tanda bahaya. Baca juga Wisata Perantunan di Semarang, Camping Sambil Lihat Indahnya Rawa Pening Mendengar kentongan, Nyai Latung naik ke atas lesung sesuai pesan Baro Klinting. Lama-kelamaan, air bah menjadi genangan luas berbentuk rawa-rawa dengan air yang bening. Nyai Latung menamakan desa yang tenggelam tersebut dengan Rawa Pening. Genangan air bening yang membentuk rawa. Pesan Moral Pesan cerita sifat angkuh atau sombong adalah sifat yang tidak terpuji. Saling membantu dan menolong adalah sifat yang patut dicontoh tanpa memandang latar belakang dan status sosial. Sumber dan Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
siapa saja tokoh dalam legenda rawa pening